Pengalaman Guru Terbaik Dalam Hidup

Pengalaman Guru Terbaik Dalam Hidup
Tetap senyum, Selalu tersenyum

Jumat, 14 September 2012

Ruangan itu awal Perjalanan Impianku


Ruangan itu awal Perjalanan Impianku

Dengan berat hati aku pergi meninggalkan sebuah ruangan yang banyak memberiku semangat untuk senantiasa beranjak menjadi lebih baik dan lebih bermakna bagi orang lain. Karena sejatinya kita hidup akan lebih bahagia jika bisa bermanfaat bagi banyak orang. Maka dari itu, atas dasar tersebut sekuat tenaga aku mengikuti prinsip itu. Kepergianku mencurahkan derasnya air mata bunda yang saat itu turut mengantarkanku ke ruangan itu hingga meninggalkan ruangan dan menuju sebuah minibus yang akan melaju ke Boyolali dan Semarang. Air matakupun tak kalah derasnya mengalir tanpa diperintahkan mengiringi sepanjang perjalananku ke Semarang, sebuah kota yang sudah pernah aku singgahi saat mengikuti sebuah training motivation yang diselenggarakan oleh mahasiswa penerima Beastudi etos Universitas Diponegoro Semarang. Ruangan itu memberiku banyak kenangan indah dimana aku belajar memahami orang lain, dan belajar mengerti artinya hidup di dunia yang tak lain adalah memimpin alam semesta dan mengabdi kepada sang Pencipta.
Air mataku tidak dapat dibendung oleh apapun. Aku tidak tahu perasaan apa yang terjadi pada diriku saat itu. Sedih, haru, bahagia... entahlah, yang pasti saat itu persaanku tidak karuan. Sepanjang perjalananku ke kota Semarang buliran air mata itu yang senantiasa menemaniku. Hingga, tak ku hiaraukan hiruk pikuk dan keramaian penumpang di sekelilingku. Pikiranku hanya tertuju sebuah tempat yang belum pernah aku jamah sama sekali. Hanya berbekal rute perjalanan yang diberikan temanku, aku menuju auditorium Imam Barjo Universitas Diponegoro untuk registrasi sebagai calon Mahasiswa Universitas Diponegoro Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Perasaanku haru karena akhirnya ayah bunda meridhoi dan merelakanku untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi walau berbekal uang pinjaman untuk registrasi dari sang guru Fisika tercinta.
Kenangan di ruangan itu tidak dapat terlupakan. Ketika itu aku dan bunda tidak dapat berkata apa-apa. Bahkan ucapan terimaksih saja tak kuasa untuk kami katakan. Hanya buliran air mata yang menandakan kami sangat berterimaksih kepada beliau, sang guru tercinta. Seseorang yang senantiasa memotivasiku untuk berani melangkah meraih impian-impian indah. Untuk berani memutuskan hal yang terbaik untuk masa depan keluarga dan umat. Beliau selalu mengatakan bahwa apa salahnya kita bermimpi, apa salahnya kita mencoba. Kita tidak pernah mengetahui seberapa kemampuan kita kalau kita belum pernah mencobanya. “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadsaan suatu kaum sehingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka” (QS. Ar-Ra’ad: 11).
Seperginya dari ruangan itu, aku pindah ke ruangan yang lebih luas dan lebih terbuka, sehingga aku bisa lebih banyak belajar arti kehidupan. Terimakasih untuk sang peminjam ruangan indah itu, yang akan selalu terkenang dalam benakku karena jasanya memberikan pondasi dan  motivasi kepadaku. Terimakasih kepada Ayah bunda atas ridhonya memberikanku banyak kesempatan untuk senantiasa terus belajar. Belajar, terus belajar, dan berharap dapat menciptakan ruangan-ruangan indah lainnya untuk para pencari impian mulia selanjutnya. 

Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar