Keluarga adalah Bentuk
Terkecil dari Sebuah Bangsa
“Aku nikahkan Fulanah pada Fulan dengan
mas kawin seperangkat alat sholat dan sebuah mushaf dibayar tunai”. Kalimat
tersebut tentunya tidak asing kita dengarkan. Mungkin, seketika membaca kalimat
tersebut, terbayanglah detik-detik menegangkan dalam kehidupan. Hari ketika dua
orang insan memulai kehidupan barunya, kehidupan berumah tangga.
Berumah tangga lebih dari hanya penyatuan fisik formal
antara seorang laki-laki dan seorang perempuan tetapi adalah penyatuan dua
jiwa. Pernikahan merupakan penyatuan dua keluarga, dua masyarakat dengan latar
belakang beragam bahkan penyatuan dua bangsa. Membangun rumah tangga juga berarti
menyatunya dua orang untuk mewujudkan visi yang lebih besar. Salah satunya
adalah melahirkan anak-anak yang akan luar biasa sumbangsihnya dalam
pembangunan masyarakat, bangsa dan penegak agama. Setiap sudut dalam rumah akan
menjadi saksi tempat dilahirkannya manusia-manusia besar yang akan membawa
perubahan dalam suatu bangsa.
Suasana keluarga akan berpengaruh dalam diri
seseorang terkait cara pandang terhadap dunia dan tindakan untuk menyikapinya.
Orangtua akan menjadi refrensi seorang anak dalam penyelesaian permasalahannya
dan biasanya gambaran ideal orangtua akan dijadikan pertimbangan segala
tindakannya. Tindakan dan tingkah laku seorang anak merupakan cerminan dari
orangtuanya. Sehingga, pemilihan pasangan dalam sebuah pernikahan sangat
penting karena nantinya akan menentukan kualitas keluarga. Kualitas sebuah
keluarga juga akan menentukan kulaitas suatu bangsa sehingga dapat dikatakan
bahwa keluarga adalah bentuk terkecil dari sebuah negara. Jika semua keluarga
dalam sebuah negara baik maka sudah tentu negara itu akan baik demikian juga
sebaliknya. Karena, anak yang baru saja lahir maka pertama kali dilihat adalah
keluarganya, khususnya adalah orangtuanya dan sudah tentu segala tindakan dan
tingkah laku orangtuanya yang akan ditiru anaknya. Maka dari itu, tauladan dan
pendidikan orang tua sangat berperan penting dalam pembentukan karakter seorang
anak. Anak yang merupakan penerus generasi bangsa. Bangsa yang baik berawal
dari masyarakat yang baik, masyarakat yang baik berawal dari keluarga yang
baik, dan awal baik sebuah keluarga adalah dari pernikahan yang diridhoiNya.
*dibuat dalam rangka mengikuti lomba essay yang diselenggarakan oleh Forum Indonesia Muda (FIM) Juli 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar