Sekilas Perjalanan Menuju “Sai Bumi
Ruwai Jurai”
Bismillah...
Subhanallah, kita pantas bersyukur atas segala nikmat yang
diberikanNya kepada kita. Benar-benar Allah selalu memberikan yang terbaik buat
kita. Sungguh indah rencana-rencanaNya.
Tanpa ku sadari sudah tiga minggu tinggal di Kota “Sai Bumi
Ruwai Jurai”. Banyak hal yang sudah terjadi. Banyak pengalaman yang sudah ku
pelajari. Di awali dengan rasa berat hati menuju kota Bandar Lampung, hingga
hampir di sepanjang perjalanan menujunya air mata ini tak kuasa dibendung.
Sedih, teringat betapa jauh dan lamanya aku akan meninggalkan tempat
kelahiranku. Sudah ku tekadkan untuk mengambil jalan ini, namun godaan begitu
berat. Tapi, godaan-godaan itu bisa ku lewati karena niatku yang sudah bulat.
Bismillah, dimanapun kita berada akan sama maknanya ketika kita bisa bermanfaat
untuk orang lain. Kata-kata itulah yang selalu menjadi motivasiku untuk
senantiasa bertahan dimanapun berada.
Sepanjang perjalanan, bertemu banyak hal. Allah menciptakan
manusia dengan sangat berbeda-beda. Kerasnya kehidupan membuat para sopir,
kondektur dan lainnya yang berprofesi di terminal menjadikannya bersifat keras.
Tidak berbeda dengan penumpang-penumpang yang berebut tempat duduk untuk
mendapatkan kenyamanan dalam perjalanannya hingga saling bersilat lidah dengan
lainnya, karena memang bus yang mengantarku adalah operan sehingga ada beberapa
penumpang yang tidak bisa dimuat.^^. Saat itu, ada juga beberapa penumpang
dengan barang dagangan yang cukup banyak yang profesinya sebagai pedagang
pakaian, karena mahalnya harga jual di pulau Sumatra menginspirasi mereka untuk
membeli dari Jawa dan menjualnya ke Sumatra. Cukup inspiratif.
Sesampai di Politeknik Negeri Lampung, aku sudah ditunggu
oleh Furi mahasiswa program studi Agribisnis semester 5 yang samasekali aku
belum mengenalnya. Namun, karena Persaudaraan Itu Indah, maka Allah
mempertemukanku dengannya. Furi memang sengaja dimintai bantuan mbak Reni yang
merupakan satu-satunya orang yang ku kenal di seantero propinsi Lampung yang tidak
sempat menjemputku. Selanjutnya aku di ajak menginap di kos Furi. Tempat kos
Furi berdampingan dengan kos Putra. Bagiku ini adalah hal baru yang belum
pernah kujumpai untuk kos-kosan mahasiswa, terkecuali di Jakarta. Pagi harinya
aku lapor diri ke Politeknik Negeri Lampung, dan ternyata ada beberapa
persyaratan administrasi yang tidak sesuai dengan permintaan DIKTI, jadi harus
segera melengkapinya dengan membuat ulang. Alhamdulillah persyaratan yang
kurang bisa dibuat di Bandar Lampung walau dengan biaya yang tiga kali lipat
bila dibuat di Jawa.
Selanjutnya aku di ajak berkunjung ke rumah Furi yang memang
hari itu hari libur. Dengan jarak tempuh satu jam naik bus membuat Furi hampir
setiap weekend pulang ke rumah. Sampai di rumah Furi aku dikenalkan dengan Ibu,
Bapak, Kakak, dan adik Furi yang ternyata orang tua Furi adalah asli Jawa
tepatnya dari Kebumen. Jadilah kita semakin akrab dengan cerita-cerita ibu dan
bapak Furi. Senang rasanya hati ini, jadi tidak merasa sendiri lagi di luar
Jawa yang sebelumnya belum pernah terbayangkan akan menetap untuk beberapa lama
seperti sekarang ini. Sungguh, rencana Allah lah yang membawaku sampai di “Sai
Bumi Ruwai Jurai” ini. Sorenya, aku diantar ke tempat mb Reni yang hanya 10
menit ditempuh dengan naik motor dari tempat Furi.
Bertambah senang hati ini, bertemu dengan mb Reni dan
keluarga yang juga asli jawa. Langsung nyambung aja dech pembicaraan kita
lantaran sama-sama orang jawa. Selama dua hari dirumah mb Reni banyak hal yang
kita lakukan bersama, salah satunya belanja keperluan kosan di pasar Gading
Rejo dan Chandra mall sambil jalan-jalan. Chandra mall adalah swalayan lokal
yang cukup ramai, tidak kalah ramainya dengan Ramayana. Bahkan carefour di
Bandar Lampung gulung tikar lantaran swalayan lokal sangat mendominasi. Hari
selanjutnya berangkatlah kita menuju kos dengan semobil perlengkapan kos-kosan
yang telah disiapkan orang tua mb reni untuk keperluan kita berdua. Sungguh
baiknya keluarga mb Reni. Memang benar-benar persaudaraan itu begitu indah.
Silaturahim tidak hanya memperpanjang usia tetapi menambah rezeki itu sangat
benar.
Bandar Lampung, 30 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar