Pengalaman Guru Terbaik Dalam Hidup

Pengalaman Guru Terbaik Dalam Hidup
Tetap senyum, Selalu tersenyum

Selasa, 02 Juli 2013

Satuan Acara Perkuliahan (SAP) "Gulma"



SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

1. Program Studi                            : Produksi Ternak
2. Nama Mata Kuliah                    : Produksi Hijauan Makanan Ternak
3. Kode Mata Kuliah                     : PTT 124
4. Semester                                      : II (dua)
5. Jumlah SKS                                : 3 (1 – 2)
6. Dosen Pengasuh                         :  Rusmiyati, S.Pt
Ir. Imelda Panjaitan. M.Si
Ir. Yadi Priabudiman. M.P.
7. Mata Kuliah Pendukung           :  -----
8. Pendukung Mata Kuliah           :  Penggemukan Sapi Potong, Produksi
                                                      Ternak Perah, Produksi Kambing dan
                                                       Domba
9. Pertemuan ke-                            : 13
 10. Waktu                                         : 50 menit
 11. Unit Kompetensi                        : Gulma
 12. Elemen Kompetensi                   : 
Mempelajari teknik pemberantasan gulma
 13. Kriteria Kinerja                         : 
Dapat menjelaskan pengaruh negatif gulma terhadap produksi rumput budidaya
Dapat menjelaskan cara memberantas gulma dengan manual/mekanis, biologis dan kimiawi.

14. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pembelajaran kali ini bertujuan agar mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh negatif gulma terhadap produksi rumput budidaya dan cara memberantas gulma dengan manual/mekanis, biologis dan kimiawi.
 15. Proses Pembelajaran                 :
No
Tahapan Kegiatan
Alokasi Waktu
Kegiatan
Dosen
Mahasiswa
1
Pendahuluan
5 mnt
ө Menjelaskan perbedaan rumput dengan gulma
ө   Menjelaskan definisi gulma dan contohnya
Memperhatikan

2
Penyajian Utama
30 mnt
ө   Menjelaskan bagaimana gulma menghambat pertumbuhan tanaman
ө  Menjelaskan cara pemberantasan gulma
ө  Memberikan contoh beberapa herbisida
ө  Menjelaskan rangkuman umum
Memperhatikan dan membuat catatan

3
Tanya jawab
5 mnt
ө   Meminta mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan atau meminta pendapat mahasiswa  sehubungan dengan topik yang baru dibicarakan
ө   Menjawab pertanyaan mahasiswa
Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti atau memberi pendapat mengenai hal-hal yang baru di ajarkan
4
Evaluasi
5 mnt
ө Memberikan Kuis (test tertulis)
Mengerjakan test tertulis
5
Penutup
5 mnt
ө Memberikan Tugas
ө Menutup Pertemuan
Memperhatikan

 16. Uraian Materi                             :
Gulma
Gulma merupakan salah satu faktor penyebab tertekannya pertumbuhan dan menurunnya produksi tanaman budidaya. Gulma bersaing dengan tanaman  dalam hal penyerapan unsur hara, air dan cahaya matahari dan ruang untuk tumbuh.  Selain itu beberapa jenis gulma mengeluarkan zat alelopati atau zat penghambat pertumbuhan melalui akar dan daun.
Kerugian Akibat  Gulma
Gulma adalah tanaman pengganggu yang merugikan para petani, tanaman ini sering tumbuh disekitar tanaman yang dibudidayakan. Akibatnya, kehadiran gulma dapat menghambat pertumbuhan, dan pada akhirnya menurunkan hasil produksi. Selain itu juga dampak dengan adanya gulma disekitar tanaman budidaya menimbulkan berbagai dampak, diantaranya sebagai berikut :
1.     Allelopathy yaitu pengeluaran senyawa kimiawi oleh gulma yang beracun bagi tanaman yang lainnya, sehingga merusak pertumbuhannya.
2.      Kenaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian, misalnya menambah tenaga dan waktu dalam pengerjaan tanah, penyiangan, perbaikan selokan dari gulma yang menyumbat air irigasi
3.     Persaingan antara tanaman utama sehingga mengurangi kemampuan berproduksi, terjadi persaingan dalam pengambilan air, unsur-unsur hara dari tanah, cahaya dan ruang lingkup.
4.      Hasil produk pertanian menjadi kotor karena terkontaminasi oleh biji-bijian gulma
5.     Beberapa jenis gulma bisa menjadi perantara hama, misalnya Lersia hexandra dan Cynodon dactylon merupakan tumbuhan inang hama ganjur pada padi.
6.     Gangguan kesehatan manusia, misalnya ada suatu gulma yang tepung sarinya menyebabkan alergi.
7.      Gulma air mngurangi efisiensi sistem irigasi
8.      Biaya untuk produksi semakin meningkat karena adanya gulma
 
Jenis Gulma Berdasarkan Lama Hidupnya:
a.    Gulma Semusim atau Setahun (Annual)
Tumbuhan ini menyelesaikan daur hidupnya dari biji, tumbuhan sampai mati selama semusim atau setahun. Karena banyaknya biji yang dibentuk, maka persisten. Contoh gulma semusim adalah Jekeng atau Teki Rendul (Cyperus iria L.), Urang Aring (Eclipta prostrate L.), dll.
b.   Gulma Dua Tahun (Biennial)
Tumbuhan ini menyelesaikan daur hidupnya selama antara satu sampai dua tahun. Bunga dibentuk pada tahun kedua. Contoh gulma dua tahun adalah Daun Sendok (Plantago sp.), Sunduk welut (Cyperus difformis L.), dll.
c.    Gulma Tahunan (Perennial)
Tumbuhan ini menyelesaikan daur hidupnya selama lebih dari dua tahun. Kebanyakan tumbuhan ini membentuk biji banyak untuk penyebaran dan dapat pula menyebar secara vegetatif. Karena beda penyebarannya, maka tumbuhan ini dibagi perennial sederhana dan perennial merayap. Gulma perennial sederhana, hanya menyebar dengan biji, meskipun dapat menyebar secara vegetatif bila tumbuhan ini terpotong, akar lunak dan tumbuh meluas. Gulma perennial merayap, menyebar dengan akar yang merayap, stolon (bagian merayap di atas tanah) dan Rizhoma (bagian merayap didalam tanah). Contoh gulma tahunan adalah Kremek (Alternanthera sessilis (L.) D.C.), Jajahean atau lampuyangan (Panicum repens L.), Kakawatan (Cyndon dactylon L. Pres), dll.

Jenis Gulma Berdasarkan Bentuk Daun:

a.    Gulma Berdaun Lebar
Tumbuhan ini mempinyai bentuk daun lebar, dari jenis dikotil dan pada umumnya mempunyai lintasan C3. Contoh gulma berdaun lebar adalah Sambung rambut (Mikania michranta), dan Putri Malu (Mimosa pudica).

b.   Gulma Berdaun Sempit
Tumbuhan ini mempunyai daun sempit dan panjang, dari jenis monokotil dan pada umumnya mempunyai lintasan C4. Contoh gulma berdaun sempit adalah jajagoan, bebontengan dll.


Metode Pemberantasan Gulma

A. Metoda Mekanis
1. Pencabutan dengan tangan (Hand pulling)
2. Pembongkaran dengan cangkul (Hoeing and spudding)
3. Pembajakan dengan traktor (Tillage)
4. Pemotongan (Mowing)
5. Perendaman dengan air (Flooding)
6. Pembakaran (Burning)
7. Penguburan (Smothering)

B. Pengendalian Gulma Secara Biologis
Pengendalian secara biologis didefinisikan sebagai upaya pengendalian gulma dengan menggunakan organisme hidup, seperti serangga, ikan pemakan tanaman dan hewan lainnya, organisme penyakit, dan tanaman pesaing untuk membatasi infestasi gulma. Telah diketahui bahwa insekta dan jamur merupakan hama dan penyakit bagi pertanaman. Dilain pihak bila ada insekta yang “memakan” gulma, maka masalahnya jadi lain. Insekta tersebut jadinya dapat memberantas gulma sebagai contoh klasik ialah setelah diperkenalkan sejenis penggerek argentine (cactoblastis cactorum) di Queensland, maka kaktus (opuntia) yang menghuni lahan sekitar 25 juta ha selama 12 tahun dapat ditekan sampai 95%. Demikian pula pengenalan insecta pemakan daun (chryssalnia spp) di Kalifornia dapat menekan sejenis gulma. Namun perlu diingat bahwa penggunaan musuh gulma tersebut harus hati-hati, jangan sampai setelah gulma dimangasa tanamanpun dapat pula diganggu. Pada dasarnya pengendalian gulma secara biologis mempunyai tiga pendekatan, yaitu:
1.  Penggunaan organisme selektif, yaitu organisme yang menyerang satu atau hanya beberapa spesies gulma
2.  Penggunaan organisme nonselektif, yaitu organisme yang menyerang semua spesies gulma, dan
3.  Penggunaan spesies tanaman pesaing, yaitu tanaman yang bersaing dengan spesies gulma untuk satu faktor atau lebih, misalnya tanaman ubi jalar untuk mengurangi pertumbuhan teki berumbi (C. rotundus) atau alangalang (Imperata cylindrica) yang peka naungan.

C. Pengendalian Gulma Secara Kimia
Pengendalian gulma secara kimiawi adalah pengendalian gulma dengan menggunakan bahan kimiawi yang dapat menekan atau bahkan mematikan gulma. Bahan kimiawi itu disebut herbisida: herba = gulma dan sida = membunuh; jadi herbisida adalah zat kimiawi yang dapat mematikan gulma. Pengendalian dengan cara ini membutuhkan alat penyebar herbisida serta pengetahuan tentang herbisida itu sendiri, agar pengen dalian yang dilakukan dapat berhasil.
  
D. Pengendalian Gulma Secara Terpadu
Suatu pengendalian yang efektif melibatkan beberapa cara dalam waktu yang berurutan dalam suatu musim tanam. Misalnya saja, stu jenis spesies tanaman kurang mampu menekan pertumbuhan gulma, penegendalian secara mekanik sendiri tidak sempurna dalam mengatasi gulma tertentu. Maka timbulah pemikiran bahwa paduan antara beberapa cara pengendalain dalam satu musim tanam diharapkan dapat mengatasi masalahnya. Seperti perpaduan antara pengendalaian secara mekanik diteruskan dengan pemberian herbisida pasca tumbuh, penggunaan herbisida pra tumbuh diteruskan herbisida pasca tumbuh dan lain lagi perpaduan yang sekiranya dapat menekan investasi gulma yang sulit untuk dibasmi.
 17. Metode Pembelajaran                :  Ceramah dan Tanya jawab
 18. Media dan Alat Bantu               :  Infocus, Laptop, Handout
 yang Digunakan                        
 19. Materi Ujian                               :
ө Jelaskan bagaimana cara mengendalikan gulma dengan cara biologis!
өJelaskan bagaimana gulma mempengaruhi tanaman budidaya
20. Rubrik Evaluasi dan Penilaian
1)   Kisi-kisi Penilaian Soal
No
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Smt
Materi
Indikator soal
Bentuk test
Nomor soal
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1.
1.     Mengetahui gulma dan pemberantasannya

Mempelajari teknik pemberantasan gulma
IV
a.     Pengertian gulma
b.     Akibat adanya gulma
c.     Klasifikasi gulma
d.     Pemberantasan gulma secara mekanik
e.     Pemberantasan gulma secara biologis
f.      Pemberantasan gulma secara kimia
g.     Pemberantasan gulma secara terpadu

1.  Menjelaskan pengertian gulma
2.  Mengetahui akibat adanya gulma pada tanaman budidaya
3.  Menyebutkan klasifikasi gulma
4.  Mampu menjelaskan metode pemberantasan gulma secara mekanis, biologis, kimia, dan terpadu
-    Test tulis

1.)
2.)

2)   Rubrik Evaluasi dan Penilaian
  1. Indikator: Mahasiswa mampu menjelaskan cara pengendalian gulma secara biologis setelah diberikan materi dengan benar

Butir Soal
Jelaskan bagaimana cara mengendalikan gulma dengan cara biologis!
Rubrik penilaian
NO
Kunci jawaban
Skor
1.
·      Pengendalian secara biologis didefinisikan sebagai upaya pengendalian gulma dengan menggunakan organisme hidup, seperti serangga, ikan pemakan tanaman dan hewan lainnya, organisme penyakit, dan tanaman pesaing untuk membatasi infestasi gulma.

·      Organisme penyakit, dan tanaman pesaing untuk membatasi infestasi gulma. Telah diketahui bahwa insekta dan jamur merupakan hama dan penyakit bagi pertanaman. Dilain pihak bila ada insekta yang “memakan” gulma, maka masalahnya jadi lain. Insekta tersebut jadinya dapat memberantas gulma sebagai contoh klasik ialah setelah diperkenalkan sejenis penggerek argentine (cactoblastis cactorum) di Queensland, maka kaktus (opuntia) yang menghuni lahan sekitar 25 juta ha selama 12 tahun dapat ditekan sampai 95%.
30





20

Skor maksimum
50

  1. Indikator: Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana gulma mempengaruhi tanaman budidaya

Butir Soal
Jelaskan bagaimana gulma mempengaruhi tanaman budidaya!
Rubrik penilaian
NO
Kunci jawaban
Skor
1.
a.       Gulma merupakan salah satu faktor penyebab tertekannya pertumbuhan dan menurunnya produksi tanaman budidaya.
b.      Gulma bersaing dengan tanaman  dalam hal penyerapan unsur hara, air dan cahaya matahari dan ruang untuk tumbuh. 
c.       Selain itu beberapa jenis gulma mengeluarkan zat  alelopati atau zat penghambat pertumbuhan melalui akar dan daun.

10


20


20

Skor maksimum
50

 21. Kriteria Penilaian                       :
1. Bobot nilai setiap soal berbeda (nilai ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan dari pertanyaan)
2. Interval nilai berkisar antara 0 -100
3. Total nilai 100

 22. Pedoman Bukti                           :
ө Berkas lembar jawaban
ө Kertas tertulis
ө Keaktifan mahasiswa dalam melakukan pengamatan, dalam mengeluarkan pendapat serta menjawab pertanyaan yang diajukan
 23. Referensi                                     :
   AAK. 1998. Hijauan Makanan Ternak, Potong, Kerja dan Perah. Penerbit Kanisius.
   Tjitrosoedirdjo, dkk. 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. Gramedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar