Pengalaman Guru Terbaik Dalam Hidup
Senin, 08 Juli 2013
Ambil Manfaat dari Setiap Kegagalan
Ingat Firman Allah “ Setelah kesulitan Pasti ada Kemudahan”
Rumus sukses adalah ; Orang SUKSES lebih banyak gagalnya daripada orang gagal.
Sering mencoba sering gagal, tak pernah mencoba tidak pernah gagal. Tapi hasil akhirnya beda bukan?...
Semua hal mengandung resiko.
Tertawa beresiko memperlihatkan kebodohan,
menangis beresiko memperlihatkan kecengengan,
Bertemu orang beresiko memperlihatkan keterlibatan,
Menunjukkan perasaan beresiko menunjukkan diri Anda yang sebenarnya, Mengemukakan gagasan, impian-impian-impian Anda didepan umum beresiko kehilangan mereka, mencintai beresiko tidak dicintai,
Hidup beresiko mati,
Berharap beresiko putus asa,
Mencoba beresiko gagal,
TETAPI resiko harus diambil, karena bahaya terbesar dalam hidup adalah tidak mengambil resiko apapun.
Orang yang tidak mengambil resiko tidak melakukan apapun, tidak memiliki apapun, dan tidak berarti apa-apa.
Mereka dapat menghindar dari penderitaan dan kesedihan, tetapi mereka tidak dapat belajar, merasakan berubah, bertumbuh, mencintai atau hidup.
Mereka adalah budak-budak yang dikungkung oleh sikap mereka sendiri, yakni kehilangan kebebasan.
ORANG YANG MERDEKA ADALAH ORANG YANG BERANI MENGAMBIL RESIKO. (Shiv Khera – You Can Win).
Anda dan saya sebenarnya tidak pernah gagal, yang gagal adalah peristiwanya. Seorang gadis yang menggoreng tempe dan tempenya gosong sesungguhnya yang gosong adalah tempenya. Artinya kita akan mampu bangkit kembali dari kegagalan yang pertama dengan memakai cara yang berbeda. Pelajari penyebab kegagalan, minimalisir kesalahan dan lakukan cara baru yang lebih baik, maka kegagalan pertama akan menjadi batu pijakan kesuksesan berikutnya.
20 Mukjizat Puasa Untuk Kesehatan
Berbagai
penelitian telah mengungkap adanya mukjizat puasa ditinjau dari perpekstif
medis modern. Dalam penelitian ilmiah, tidak ditemukan efek merugikan dari
puasa Ramadhan pada jantung, paru, hati, ginjal, mata, profil endokrin,
hematologi dan fungsi neuropsikiatri.
Penelitian meta analisis atau penelitian terhadap
berbagai Abstrak Terkait ini diperoleh dari Medline dan jurnal lokal
di negara-negara Islam 1960-2009. Seratus tiga belas artikel yang memenuhi
kriteria untuk pemilihan kertas dikaji secara mendalam untuk mengidentifikasi
rincian bahan terkait.
Hasilnya, terdapat manfaat luar biasa dan tidak
disangka sebelumnya oleh para ilmuwan tentang adanya mukjizat puasa Ramadhan
bagi kesehatan manusia. Meskipun puasa Ramadhan aman untuk semua orang sehat
dan beberapa kondisi sakit tertentu, namun dalam keadaan penyakit tertentu
seseorang harus berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi ilmiah.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinanti oleh
umat muslim. Saat itu, dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmah.
Semua umat muslim yang sehat dan sudah akil balik diwajibkan untuk berpuasa
sebulan penuh. Meskipun untuk sebagian orang ibadah puasa cukup berat, tetapi
terdapat keistimewaan untuk mendapatkan hikmah dari Allah berupa kebahagian,
pahala berlipat, dan bahkan suatu muhjizat dalam kesehatan.
Allah berjanji akan memberikan berkah kepada orang
yang berpuasa. Seperti ditegaskan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan
oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim: "Berpuasalah maka kamu akan sehat."
Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa sehat
jasmani, rohani dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa
inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesehatan
puasa secara psikobiologis, imunopatofisilogis dan biomolekular.
Para pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau
kelaparan (starvasi) sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total
atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan konsep puasa
dalam Islam secara substansial adalah menahan diri tidak makan, minum dan
berhubungan suami istri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan
disertai niat. Sehingga puasa memiliki perbedaan dibandingkan starvasi biasa.
Inilah 20
Mukizat Puasa Terhadap Kesehatan Manusia
1.
Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Berbeda dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai
bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan
terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan
berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi
glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan
protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan
tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial
lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada
starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar,
sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan,
fungsi hati masih aktif dan baik.
2. Tidak
akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa
Islam penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton
tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam
darah.
3. Tidak
berpengaruh pada sel darah manusia
Dalam penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada
sel darah manusia & tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel
darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan
dengan orang yang tidak berpuasa.
4. Puasa
pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak
berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan
hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya
harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah
penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau
komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh
pada Ibu hamil dan menyusui
Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu
menyusui, dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika
Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan
kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi
butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh
pada janin saat ibu hami berpuasa
Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari
Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa
komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan
Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler
ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD), peningkatan
panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan janin
(EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio
arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density
lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very Low
density lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan
sesudah Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan
yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat badan ibu,
perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio
arteri umbilikalis S / D.
7. Penurunan
glukosa dan berat badan
Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas
Teheran of Medical Sciences saat berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan,
indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein
densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low density
lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa
puasa Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan berat badan. Meskipun ada
penurunan yang signifikan dalam frekuensi makan, peningkatan yang signifikan
dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa
Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah mungkin berkaitan erat dengan pola
makan gizi atau respon kelaparan biokimia.
8. Pengaruh
pada fungsi kelenjar gondok
Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak
berpengaruh pada fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas,
tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki
yang berpuasa.
9. Pengaruh
pada hormon virgisteron
Sedangkan pada penelitian hormon wanita tidak terjadi
gangguan pada hormon virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi
penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan
harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan
peningkatan hormon prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang
besar untuk tetap pada kondisi subur.
10.
Bermanfaat Bagi Jantung
Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak
terdapat perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak
berpuasa. Puasa Ramadhan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak,
karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat
sering terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata
terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata
sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa
penelitian "chronobiological" menunjukkan saat puasa Ramadhan
berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh,
hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun
ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.
11.
Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif
dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam
tubuh terjadi format ulang. Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel
untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa
dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka.
Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya
untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam
hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang
lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam
ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif
meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis
urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan
tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan
air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini
berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah
prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.
13. Dalam
keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan
limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak
berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru
menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1
dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit
jantung dan pembuluh darah.
14.
Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang
Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan
saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam
tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan
dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan
salah satu rahasia hidup jangka panjang.
15.
Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada
kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon
testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata
hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan
sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh
kedua testis.
16.
Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah
pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau
rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral
(netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan
kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
17.
Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual
Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme
dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki.
Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang
kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon
tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon
testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu
jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah
puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi
sebelumnya
18.
Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Seorang peneliti diMoskow melakukan penelitian pada
seribu penderita kelainan mental termasuk skizofrenia. Ternyata dengan puasa
sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai
penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadhan juga mengurangi risiko
kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak
seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19.
Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia
Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang
peranan penting dalam kesehatan manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan
komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan
psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, karena puasa
adalah bulan penuh berkah. Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali
dibandingkan biasanya. Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan
puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia baik
keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai peningkatan ibadah
secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan Pencipta dan sesamanya ini
akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas serta bahagia.
20.
Menurunkan adrenalin
Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak
dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah
terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan
memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan
pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume
darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan
kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut
ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak
seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Berbagai kajian ilmiah melalui penelitian medis telah
menunjukkan bahwa ternyata puasa sebulan penuh saat bulan Ramadhan bermanfaat
sangat luar biasa bagi tubuh manusia. Sebaliknya banyak penelitian menunjukkan
bahwa puasa berbeda dengan starvasi biasa, secara umum tidak akan mengganggu
tubuh manusia. Dalam mencermati temuan ilmiah tersebut akan lebih diyakini
bahwa berkah kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa ternyata bukan sekedar
teori dan opini. Manfaat puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara
ilmiah. Wajar saja, bahwa puasa adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum
muslim karena memang terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat
dalam kesehatan manusia. (Dr. Widodo Judarwanto Sp.A/http://health.kompas.com)
Rabu, 03 Juli 2013
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Meningkatkan
Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Pemberian Tugas Setiap Akhir Pembelajaran pada Mata
Kuliah Produksi Hijauan Makanan Ternak
di
Politeknik Negeri Lampung
Oleh :Rusmiyati, S.Pt. (AK 1274006)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Politeknik Negeri Lampung merupakan lembaga
pendidikan vokasi yang menitikbertakan pendidikan keterampilan dengan target
mencetak lulusan yang kelak menjadi tenaga kerja yang terampil dalam bidangnya.
Oleh karena itu, dalam pembelajarannya lebih banyak diberikan praktek di
lapangan dibandingkan di dalam kelas. Namun, dasar untuk dapat melakukan
praktek tidak terlepas dari kepahaman dari teori. Pemahaman teori di Politeknik
Negeri Lampung melalui tatap muka di dalam kelas, yang kemudian dilanjutkan
praktek di lapangan untuk melatih keterampilannya.
Salah satu mata kuliah wajib bagi
mahasiswa program studi Peternakan adalah Produksi Hijauan Makanan Ternak, yang
mana mata kuliah ini mengajarkan pengenalan, pemeliharaan dan perawatan hijauan
makanan ternak, serta perhitungan kapasitas tampung lahan. Sebagian mahasiswa,
tidak serius dalam memperhatikan materi perkuliahan, tidak mencatat, ngobrol
dengan temannya dan sebaginya sehingga
masih ada beberapa mahasiswa yang mendapatkan nilai kurang. Adanya mahasiswa
yang masih mendapatkan nilai kurang atau bahkan tidak lulus mengindikasikan
bahwa pemahaman dan penguasaan materi oleh mahasiswa masih kurang sehingga
hasil pembelajaran belum tercapai secara maksimal.
Untuk menunjang kepahaman dan
penguasaan materi diperlukan inisiatif dosen
untuk bisa memanfaatkan peluang, sarana dan prasarana yang ada. Salah satu
alternatif dalam memanfaatkan peluang diatas yaitu dengan pemberian tugas setiap
akhir pembelajaran baik berupa tugas rumah atau studi lapangan. Dengan kegiatan
melaksanakan tugas mahasiswa aktif belajar dan merasa terangsang untuk
meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani
bertanggungjawab sendiri. Metode pemberian tugas adalah cara penyajian materi kuliah
dimana dosen memberikan tugas tertentu agar mahasiswa melakukan kegiatan
belajar, kemudian harus dipertanggung jawabkan. Karena mahasiswa melaksanakan
latihan-latihan selama melaksanakan tugas, sehingga pengalaman mahasiswa dalam
mempelajari sesuatu materi dapat lebih terintegrasi akhirnya hasil belajar
mahasiswa menjadi lebih baik.
Berdasarkan
uraian diatas maka penulis melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang
diberi judul : Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Pemberian Tugas Setiap
Akhir Pembelajaran pada Mata Kuliah Produksi Hijauan Makanan Ternak di
Politeknik Negeri Lampung.
1.2.Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah yang akan
diteliti yaitu: hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Produksi Hijauan
Makanan Ternak melalui metode pemberian tugas di setiap akhir pembelajaran.
1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah penelitian secara umum
adalah: apakah dengan menggunakan metode pemberian tugas pada setiap akhir pembelajaran
dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah
Produksi Hijauan Makanan Ternak di Politeknik Negeri Lampung.
1.4.Tujuan Penelitian
Tujuan
Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa
melalui penggunaan metode pemberian tugas pada setiap akhir pembelajaran mata
kuliah Produksi Hijauan Makanan Ternak.
1.5.Manfaat Penelitian
Hasil
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Dosen
dan peneliti sendiri, sebagai pendidik mata kuliah Produksi Hijauan Makanan
Ternak untuk dapat mengembangkan diri dalam bidang Penelitian Tindakan Kelas
dan dapat menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dalam setiap
pembelajaran.
2. Mahasiswa,
untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar.
BAB
II
KAJIAN TEORI
2.1.
Uraian
Materi
2.1.1.
Proses
Belajar Mengajar
Belajar
merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang
paling pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan (Faisal, 2013).
Proses
Belajar Mengajar meruapakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks. Dalam
peristiwa tersebut terjalin komunikasi timbal balik (interaksi) antara pengajar
yang mengajar dengan siswa yang belajar (Persada, 2012).
Proses
pembelajaran merupakan suatu kegiatan intraksi antara guru dan murid dimana akan diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Proses pembelajaran juga diartikan sebagai suatu proses
terjadinya intraksi antara pelajar, pengajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan
waktu tertentu pula (Yasin, 2012).
2.1.2.
Metode
Pembelajaran
Metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara yang dilakukan oleh
seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan (Noer, 2013).
Macam-macam
metode pembelajaran antara lain: ceramah, diskusi, demonstrasi, ceramah plus, resitasi, eksperimental, study tour (karya wisata), latihan
keterampilan, pemberian tugas rumah, pengajaran beregu, peer theaching method atau mengajar sesama teman, pemecahan masalah (problem solving method), project
method adalah metode perancangan, teileren
method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya
ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja
berkaitan dengan masalahnya, dan metode
global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan
materi, kemudian siswa meresum apa yang dapat mereka serap atau ambil
intisaridari materi tersebut (Hariyanto, 2011).
2.1.3.
Metode
Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah metode yang dimaksudkan
memberikan tugas-tugas kepada peserta didik baik untuk di rumah atau yang
dikarenakan di sekolah dengan mempertanggung jawabkan kepada guru. Dari
pengertian di atas dapat dipahami bahwa, pendidik memberikan pekerjaan kepada peserta
didik berupa soal-soal yang cukup banyak untuk dijawab atau dikerjakan yang
selanjutnya diperiksa oleh pendidik (Pratama, 2013).
Pemberian
tugas dapat diartikan pekerjaan rumah, tetapi sebenarnya ada perbedaan antara
pemberian tugas dan pekerjaan rumah, untuk pekerjaan rumah pendidik menyuruh peserta
didik membaca buku kemudian memberi pertanyaan-pertanyaan di kelas, tetapi
dalam pemberian tugas guru menyuruh siswa membaca dan menambahkan tugas.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa pemberian tugas adalah
metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas
berdasarkan petunjuk guru secara langsung. Dengan metode ini siswa dapat
mengenali fungsinya secara nyata. Tugas dapat diberikan kepada kelompok atau
perorangan (Yulianto, 2013).
Kelebihan metode
pemberian tugas: baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang
konstruktif, memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab
dalam metode ini anak harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu (tugas) yang
telah dikerjakan, memberi kebiasaan anak untuk belajar, dan memberi tugas anak
yang bersifat praktis (Yulianto, 2013). Selain itu, metode pemberian tugas juga
dapat memupuk rasa percaya diri sendiri, dapat membina kebiasaan siswa untuk
mencari, mengolah menginformasikan dan dan mengkomunikasikan sendiri, dapat
mendorong belajar, sehingga tidak cepat bosan, dapat membina tanggung jawab dan
disiplin siswa, dapat mengembangkan kreativitas
siswa, dan dapat mengembangkan pola berfikir dan ketrampilan anak (Kusumah,
2012).
Dari berbagai
kelebihan-kelebihan tersebut tentunya metode pemberian tugas juga tidak
terlepas dari kelemahan-kelemahan sebagai berikut: seringkali tugas di rumah
itu dikerjakan oleh orang lain, sehingga anak tidak paham tentang pekerjaan
itu, berarti tujuan pengajaran tidak tercapai, sulit untuk memberikan tugas
karena perbedaan individual anak dalam kemampuan dan minat belajar, seringkali
anak-anak tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup hanya menyalin pekerjaan
temannya, apabila tugas itu terlalu banyak, akan mengganggu keseimbangan mental
anak (Yulianto, 2013).
2.1.4.
Hasil
Belajar
Setiap proses belajar yang
dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam
proses pembelajaran, pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung
jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik
dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri. Dalam
setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta
didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar
yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar
yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses
belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang
baik. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh peserta didik setelah
terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan
oleh pendidik setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok
bahasan (Sanjaya, 2012).
2.2.
Hipotesis
Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan penelusuran literatur
yang dilakukan penulis sebelumnya, maka dapat ditarik suatu hipotesis bahwa
diduga metode pemberian tugas setiap akhir pembelajaran pada mata kuliah
Produksi Hijauan Makanan Ternak di Politeknik Negeri Lampung dapat meningkatkan
hasil belajar mahasiswa.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
ini dilakukan di Politeknik Negeri. Waktu Penelitian pada semester II Tahun
2013 dimulai tanggal 10 Juni sampai dengan 1 Juli 2013.
3.2. Subyek Penelitian
Sebagai
subjek penelitian adalah mahasiswa semester II Program Studi Produksi Ternak
Politeknik Negeri Lampung dengan jumlah mahasiswa 40 orang.
3.3. Jenis Penelitian
Jenis
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (Classroom Action Research) merupakan jenis penelitian yang
bertujuan untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran dengan melakukan
refleksi untuk mendiagnosis keadaan, kemudian mencobakan secara sistematik
sebagai tindakan alternative dalam
memecahkan berbagai permasalahan di kelas (Persada, 2012).
3.4. Prosedur Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap
siklus terdiri dari tahap-tahap yaitu : 1) Kegiatan Perencanaan (planning), 2) Pelaksanaan tindakan (action), 3) Pengamatan (observation) dan 4) Refleksi (reflection). Pelaksanaan tiap siklus
terdiri dari 2 kali pertemuan dimana 1 kali pertemuan 2 x 50 menit.
Siklus I
1.
Perencanaan (planning)
Jadwal
penelitian siklus I ditetapkan sebagai berikut : pertemuan pertama tanggal 10 Juni
2013 dan peretemuan kedua tanggal 17 Juni 2013.
Evaluasi
(test hasil belajar) siklus I dilaksanakan pada 15 menit terakhir pertemuan
kedua. Untuk melaksanakan penelitian ini dipersiapkan perangkat pembelajaran
beserta perangkat pendukung seperti : Lembaran Observasi Mahasiswa, SAP, Lembar
Tugas Mahasiswa, serta kisi-kisi beserta soal kuis akhir siklus I dan II.
2.
Pelaksanaan
Tindakan (action)
Pelaksanaan
tindakan pada siklus 1 dilakukan dalam dua kali pertemuan. Proses pembelajaran dilakukan
sesuai dengan jadwal mata kuliah
Produksi Hijauan Makanan Ternak. Materi yang disajikan diurutkan sebagai
berikut:
a)
Pendahuluan
Penyampaian tujuan dan materi pembelajaran.
b)
Kegiatan inti
1.
Penjelasan dari dosen dengan metode
ceramah
2.
Diskusi atau tanya jawab
3.
Pemberian tugas
c)
Penutup
Dosen memberikan kesimpulan materi yang
disampaikan, dan pada pertemuan kedua pada siklus 1 diadakan test evaluasi
tertulis selama 15 menit.
3.
Pengamatan (observasi)
Pemantauan
hasil observasi dilakukan oleh observer yang dalam hal ini adalah peneliti
sendiri. Observasi dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan lembar observasi keaktifan mahasiswa dan lembar kerja mahasiswa. Lembar observasi
keaktifan mahasiswa diisi oleh dosen sendiri selama proses penyampaian materi pada
dua pertemuan pertama. Lembar kerja mahasiswa digunakan untuk mengevaluasi hasil
pembelajaran berupa kuis pada tatap muka kedua.
Masalah yang muncul dalam proses
pembelajaran yang tidak tercantum dalam lembaran observasi dicatat pada
lembaran catatan lapangan.
Evaluasi merupakan tahap penskoran
berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan test yang diberikan
selama kegiatan.
4.
Refleksi (Reflection)
Pada
tahap ini dosen melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan pada siklus pertama
yang digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus berkutnya.
Jika hasil yang diharapkan belum tercapai maka dilakukan perbaikan yang
dilaksanakan pada siklus kedua dan seterusnya.
Siklus II
Rencana
tindakan siklus II dimaksudkan sebagai hasil refleksi dan perbaikan terhadap pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I. Dengan siklus kedua ini maka akan diperoleh
gambaran secara keseluruhan dan sekaligus mengetahui jawaban permasalahan atau
pertanyaan yang diajukan. Dengan kata lain disini akan diperoleh gambaran
apakah hasil penelitian ini sesuai atau tidak dengan tujuan yang dirumuskan.
3.5.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Observasi
Dalam penelitian ini menggunakan lembar
observasi keaktifan mahasiswa yang difokuskan pada pengamatan keaktifan mahasiswa
selama proses pembelajaran.
2. Kuis
Kuis yang akan digunakan berupa kuis
individu yang berfungsi untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa setelah mempelajari
materi Produsksi Hiajauan Makanan Ternak dengan pendukung model pembelajaran
yaitu dengan pemberian tugas di setiap akhir pembelajaran.
3. Dokumentasi
Dokumentasi diperoleh dari lembar observasi
keaktifan mahasiswa, kumpulan tugas mahasiswa dan foto-foto selama proses
pembelajaran jika diperlukan.
3.6.
Instrumen
Penelitian
Instrumen
Penelitian terdiri dari:
1.
Peneliti
Peneliti
merupakan instrumen karena peneliti sekaligus sebagai perencana pelaksana,
pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan pelapor penelitiannya.
2.
Lembar observasi keaktifan mahasiswa
Lembar
observasi keaktifan mahasiswa digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melakukan
observasi pelaksanaan pembelajaran dengan metode pemberian tugas setiap akhir
pertemuan.
3.
Kuis
Kuis
ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman mahasiswa mengenai Produksi
Hijaun Makanan Ternak dengan penunjang metode pembelajaran yaitu dengan
pemberian tugas pada setiap akhir pertemuan.
4.
Dokumentasi
Dokumentasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah silabus, satuan acara perkuliahan
(SAP), daftar nilai mahasiswa, lembar observasi dan foto-foto selama proses
kegiatan pembelajaran.
- Laporan Tugas Mahasiswa
Laporan
tugas mahasiswa setiap akhir pembelajaran dinilai oleh dosen berdasarkan
kelengkapan isi laporannya.
3.7.
Teknik
Analisis Data
Teknik analisis data
yang akan digunakan adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.
Analisis kuantitatif berdasarkan hasil kuis pada akhir siklus dan laporan tugas mahasiswa, sedangkan analisis kualitatif berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas
mahasiswa melalui
lembar observasi mahasiswa atau hal-hal lain yang berhubungan selama penelitian berlangsung.
1. Data Observasi Keaktifan Mahasiswa
Setiap
mahasiswa diamati keaktifannya dalam setiap pertemuan dengan memberi tanda
“√“ pada lembar observasi jika aktivitas yang dilakukan sesuai dengan indikator
yang telah ditentukan. Setelah selesai observasi, jumlah keaktifan mahasiswa dinyatakan dalam persen dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
PA : persentase keaktifan mahasiswa
Na : banyaknya aktivitas yang dilakukan
mahasiswa
N : banyaknya aktivitas yang diamati
Mahasiswa dikategorikan aktif pada setiap
siklus apabila rata-rata persentase aktivitasnya mencapai 65% atau
lebih. Selanjutnya, untuk menentukan persentase aktivitas
mahasiswa secara keseluruhan digunakan rumus:
Keterangan:
PS = persentase keaktifan mahasiswa keseluruhan
∑ As = jumlah mahasiswa yang aktif
N = banyaknya mahasiswa yang hadir
2.
Data Hasil Belajar
Untuk
mengetahui hasil belajar mahasiswa setelah diberikan tugas pada setiap akhir proses pembelajaran, diambil
dari persentase ketuntasan belajar mahasiswa setelah diadakan kuis pada akhir siklus.
Mahasiswa
dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai 60,0 atau lebih. Untuk menentukan persentase ketuntasan mahasiswa digunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan :
PT = persentase mahasiswa tuntas belajar
At = banyaknya mahasiswa yang tuntas belajar
N = banyaknya mahasiswa yang hadir
Selanjutnya, untuk menentukan nilai rata-rata kelas digunakan rumus:
Keterangan:
X = nilai rata-rata kelas
∑Ns = jumlah nilai tes seluruh mahasiswa
N = banyaknya mahasiswa yang hadir
3.
Laporan
Tugas Mahasiswa
Untuk
mengetahui hasil laporan tugas yang diberikan pada setiap akhir proses
pembelajaran, diambil dari persentase kelengkapan laporan
tugas mahasiswa. Laporan
tugas mahasiswa
dikatakan lengkap jika mahasiswa
melengkapi laporan tugas lebih dari 80 persen indikator. Untuk menentukan persentase kelengkapan tugas mahasiswa digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
PT = persentase mahasiswa lengkap tugas
At = banyaknya mahasiswa yang tugasnya
lengkap
N = banyaknya mahasiswa yang hadir
Selanjutnya, untuk menentukan nilai rata-rata kelas digunakan rumus:
Keterangan:
X = nilai rata-rata kelas
∑Ns = jumlah nilai laporan seluruh mahasiswa
N = banyaknya mahasiswa yang hadir
BAB
IV
DAFTAR
PUSTAKA
Faisal. 2013. Pengertian belajar dan Pengertian
Pembelajaran. http://ichaledutech.blogspot.com/2013/03/pengertian-belajar-pengertian.html.
Hariyanto. 2011. Macam-macam Metode Pembelajaran. http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/.
Kusumah, W. 2012. Metode Pemberian Tugas. http://wijayalabs.wordpress.com/2012/02/28/metode-pemberian-tugas/.
Noer, M. 2013. Pengertian Metode pembelajaran. http://matahati99.blogspot.com/2013/02/pengertian-metode-pembelajaran.html.
Persada, A. 2012. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa dengan Bantuan Alat Peraga diserta Lembaran Kerja dalam Mata
Pelajaran Agribisnis Ternak Unggas Kelas X SMK Negeri 2 Solok Selatan. http://ariespersada.blogspot.com/2012/09/penelitian-tindakan-kelas-ptk-yang.html.
Pratama, I. 2013. Pengaruh Pemberian Tugas Setiap
Alkhir Pertemuan terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V pada SD Inpres
Buttatianang 1 Makasar. http://ichaltecnik.blogspot.com/2013/01/contoh-skripsi-pengaruh-pemberian-tugas.html.
Sanjaya. 2012. Pengertian Hasil Belajar.
http://ppg-pgsd.blogspot.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html.
Yasin, S. 2012. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar,
Pengertian, komponen, Kakekat, dan Faktor. http://www.sarjanaku.com/2012/09/pelaksanaan-proses-belajar-mengajar.html.
Yulianto, T. 2013. Metode Pemberian Tugas
(Resitasi), Penerapan I Metode Pembelajaran. http://totoyulianto.wordpress.com/2013/03/02/metode-pemberian-tugas-resitasi-penerapan-i-metode-pembelajaran/.
Langganan:
Postingan (Atom)