Pengalaman Guru Terbaik Dalam Hidup

Pengalaman Guru Terbaik Dalam Hidup
Tetap senyum, Selalu tersenyum

Senin, 08 Juli 2013

Ambil Manfaat dari Setiap Kegagalan



Ingat Firman Allah “ Setelah kesulitan Pasti ada Kemudahan” 
Rumus sukses adalah ; Orang SUKSES lebih banyak gagalnya daripada orang gagal. 
Sering mencoba sering gagal, tak pernah mencoba tidak pernah gagal. Tapi hasil akhirnya beda bukan?...
Semua hal mengandung resiko. 
Tertawa beresiko memperlihatkan kebodohan, 
menangis beresiko memperlihatkan kecengengan, 
Bertemu orang beresiko memperlihatkan keterlibatan, 
Menunjukkan perasaan beresiko menunjukkan diri Anda yang sebenarnya, Mengemukakan gagasan, impian-impian-impian Anda didepan umum beresiko kehilangan mereka, mencintai beresiko tidak dicintai, 
Hidup beresiko mati, 
Berharap beresiko putus asa, 
Mencoba beresiko gagal, 
TETAPI resiko harus diambil, karena bahaya terbesar dalam hidup adalah tidak mengambil resiko apapun. 
Orang yang tidak mengambil resiko tidak melakukan apapun, tidak memiliki apapun, dan tidak berarti apa-apa. 
Mereka dapat menghindar dari penderitaan dan kesedihan, tetapi mereka tidak dapat belajar, merasakan berubah, bertumbuh, mencintai atau hidup.
Mereka adalah budak-budak yang dikungkung oleh sikap mereka sendiri, yakni kehilangan kebebasan. 
ORANG YANG MERDEKA ADALAH ORANG YANG BERANI MENGAMBIL RESIKO. (Shiv Khera – You Can Win).
Anda dan saya sebenarnya tidak pernah gagal, yang gagal adalah peristiwanya. Seorang gadis yang menggoreng tempe dan tempenya gosong sesungguhnya yang gosong adalah tempenya. Artinya kita akan mampu bangkit kembali dari kegagalan yang pertama dengan memakai cara yang berbeda. Pelajari penyebab kegagalan, minimalisir kesalahan dan lakukan cara baru yang lebih baik, maka kegagalan pertama akan menjadi batu pijakan kesuksesan berikutnya.

20 Mukjizat Puasa Untuk Kesehatan


 
Berbagai penelitian telah mengungkap adanya mukjizat puasa ditinjau dari perpekstif medis modern. Dalam penelitian ilmiah, tidak ditemukan efek merugikan dari puasa Ramadhan pada jantung, paru, hati, ginjal, mata, profil endokrin, hematologi dan fungsi neuropsikiatri.



Penelitian meta analisis atau penelitian terhadap berbagai Abstrak Terkait ini diperoleh dari Medline dan jurnal lokal di negara-negara Islam 1960-2009. Seratus tiga belas artikel yang memenuhi kriteria untuk pemilihan kertas dikaji secara mendalam untuk mengidentifikasi rincian bahan terkait.



Hasilnya, terdapat manfaat luar biasa dan tidak disangka sebelumnya oleh para ilmuwan tentang adanya mukjizat puasa Ramadhan bagi kesehatan manusia. Meskipun puasa Ramadhan aman untuk semua orang sehat dan beberapa kondisi sakit tertentu, namun dalam keadaan penyakit tertentu seseorang harus berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi ilmiah.



Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinanti oleh umat muslim. Saat itu, dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmah. Semua umat muslim yang sehat dan sudah akil balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh. Meskipun untuk sebagian orang ibadah puasa cukup berat, tetapi terdapat keistimewaan untuk mendapatkan hikmah dari Allah berupa kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu muhjizat dalam kesehatan.


Allah berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Seperti ditegaskan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim: "Berpuasalah maka kamu akan sehat." Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesehatan puasa secara psikobiologis, imunopatofisilogis dan biomolekular.


Para pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau kelaparan (starvasi) sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan konsep puasa dalam Islam secara substansial adalah menahan diri tidak makan, minum dan berhubungan suami istri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat. Sehingga puasa memiliki perbedaan dibandingkan starvasi biasa.


Inilah 20 Mukizat Puasa Terhadap Kesehatan Manusia


1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme

Berbeda dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif dan baik.


2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.

Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.


3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia

Dalam penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia & tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.


4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh

Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.


5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui

Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.


6. Pengaruh pada janin saat ibu hami berpuasa

Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio.

Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very Low density lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat badan ibu, perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S / D.


7. Penurunan glukosa dan berat badan

Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan berat badan. Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi atau respon kelaparan biokimia.


8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok

Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.


9. Pengaruh pada hormon virgisteron

Sedangkan pada penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan peningkatan hormon prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang besar untuk tetap pada kondisi subur.


10. Bermanfaat Bagi Jantung

Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa Ramadhan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian "chronobiological" menunjukkan saat puasa Ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.


11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel

Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.


12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin

Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.


13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.


14. Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang

Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.


15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma

Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.


16. Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis

Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.


17. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual

Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya


18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna

Seorang peneliti diMoskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk skizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadhan juga mengurangi risiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.


19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia

Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, karena puasa adalah bulan penuh berkah. Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali dibandingkan biasanya. Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia baik keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai peningkatan ibadah secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan Pencipta dan sesamanya ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas serta bahagia.


20. Menurunkan adrenalin

Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.


Berbagai kajian ilmiah melalui penelitian medis telah menunjukkan bahwa ternyata puasa sebulan penuh saat bulan Ramadhan bermanfaat sangat luar biasa bagi tubuh manusia. Sebaliknya banyak penelitian menunjukkan bahwa puasa berbeda dengan starvasi biasa, secara umum tidak akan mengganggu tubuh manusia. Dalam mencermati temuan ilmiah tersebut akan lebih diyakini bahwa berkah kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa ternyata bukan sekedar teori dan opini. Manfaat puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara ilmiah. Wajar saja, bahwa puasa adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum muslim karena memang terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat dalam kesehatan manusia. (Dr. Widodo Judarwanto Sp.A/http://health.kompas.com)



Rabu, 03 Juli 2013

Proposal Penelitian Tindakan Kelas



Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Pemberian Tugas Setiap Akhir Pembelajaran pada Mata Kuliah Produksi Hijauan Makanan Ternak
di Politeknik Negeri Lampung
 
Oleh :Rusmiyati, S.Pt. (AK 1274006)



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Politeknik Negeri Lampung merupakan lembaga pendidikan vokasi yang menitikbertakan pendidikan keterampilan dengan target mencetak lulusan yang kelak menjadi tenaga kerja yang terampil dalam bidangnya. Oleh karena itu, dalam pembelajarannya lebih banyak diberikan praktek di lapangan dibandingkan di dalam kelas. Namun, dasar untuk dapat melakukan praktek tidak terlepas dari kepahaman dari teori. Pemahaman teori di Politeknik Negeri Lampung melalui tatap muka di dalam kelas, yang kemudian dilanjutkan praktek di lapangan untuk melatih keterampilannya.
Salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa program studi Peternakan adalah Produksi Hijauan Makanan Ternak, yang mana mata kuliah ini mengajarkan pengenalan, pemeliharaan dan perawatan hijauan makanan ternak, serta perhitungan kapasitas tampung lahan. Sebagian mahasiswa, tidak serius dalam memperhatikan materi perkuliahan, tidak mencatat, ngobrol dengan temannya dan sebaginya  sehingga masih ada beberapa mahasiswa yang mendapatkan nilai kurang. Adanya mahasiswa yang masih mendapatkan nilai kurang atau bahkan tidak lulus mengindikasikan bahwa pemahaman dan penguasaan materi oleh mahasiswa masih kurang sehingga hasil pembelajaran belum tercapai secara maksimal.
Untuk menunjang kepahaman dan penguasaan materi diperlukan inisiatif dosen untuk bisa memanfaatkan peluang, sarana dan prasarana yang ada. Salah satu alternatif dalam memanfaatkan peluang diatas yaitu dengan pemberian tugas setiap akhir pembelajaran baik berupa tugas rumah atau studi lapangan. Dengan kegiatan melaksanakan tugas mahasiswa aktif belajar dan merasa terangsang untuk meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani bertanggungjawab sendiri. Metode pemberian tugas adalah cara penyajian materi kuliah dimana dosen memberikan tugas tertentu agar mahasiswa melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggung jawabkan. Karena mahasiswa melaksanakan latihan-latihan selama melaksanakan tugas, sehingga pengalaman mahasiswa dalam mempelajari sesuatu materi dapat lebih terintegrasi akhirnya hasil belajar mahasiswa menjadi lebih baik.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang diberi judul : Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Pemberian Tugas Setiap Akhir Pembelajaran pada Mata Kuliah Produksi Hijauan Makanan Ternak di Politeknik Negeri Lampung.

1.2.Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu: hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Produksi Hijauan Makanan Ternak melalui metode pemberian tugas di setiap akhir pembelajaran.

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah penelitian secara umum adalah: apakah dengan menggunakan metode pemberian tugas pada setiap akhir pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah Produksi Hijauan Makanan Ternak di Politeknik Negeri Lampung.

1.4.Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa melalui penggunaan metode pemberian tugas pada setiap akhir pembelajaran mata kuliah Produksi Hijauan Makanan Ternak.


1.5.Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.      Dosen dan peneliti sendiri, sebagai pendidik mata kuliah Produksi Hijauan Makanan Ternak untuk dapat mengembangkan diri dalam bidang Penelitian Tindakan Kelas dan dapat menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dalam setiap pembelajaran.
2.      Mahasiswa, untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar.

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1.            Uraian Materi

2.1.1.                              Proses Belajar Mengajar

Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan,  kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan (Faisal, 2013).
Proses Belajar Mengajar meruapakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks. Dalam peristiwa tersebut terjalin komunikasi timbal balik (interaksi) antara pengajar yang mengajar dengan siswa yang belajar (Persada, 2012).
Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan intraksi antara guru dan  murid dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Proses pembelajaran juga diartikan sebagai suatu proses terjadinya intraksi antara pelajar, pengajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan waktu tertentu pula (Yasin, 2012).

2.1.2.                              Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai              tujuan (Noer, 2013).
Macam-macam metode pembelajaran antara lain: ceramah, diskusi, demonstrasi, ceramah plus, resitasi, eksperimental, study tour (karya wisata), latihan keterampilan, pemberian tugas rumah, pengajaran beregu, peer theaching method atau mengajar sesama teman,  pemecahan masalah (problem solving method), project method adalah metode perancangan, teileren method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya, dan metode global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresum apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut (Hariyanto, 2011).

2.1.3.                              Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah metode yang dimaksudkan memberikan tugas-tugas kepada peserta didik baik untuk di rumah atau yang dikarenakan di sekolah dengan mempertanggung jawabkan kepada guru. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa, pendidik memberikan pekerjaan kepada peserta didik berupa soal-soal yang cukup banyak untuk dijawab atau dikerjakan yang selanjutnya diperiksa oleh pendidik (Pratama, 2013).
Pemberian tugas dapat diartikan pekerjaan rumah, tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pemberian tugas dan pekerjaan rumah, untuk pekerjaan rumah pendidik menyuruh peserta didik membaca buku kemudian memberi pertanyaan-pertanyaan di kelas, tetapi dalam pemberian tugas guru menyuruh siswa membaca dan menambahkan tugas. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk guru secara langsung. Dengan metode ini siswa dapat mengenali fungsinya secara nyata. Tugas dapat diberikan kepada kelompok atau perorangan (Yulianto, 2013).
Kelebihan metode pemberian tugas: baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif, memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode ini anak harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan, memberi kebiasaan anak untuk belajar, dan memberi tugas anak yang bersifat praktis (Yulianto, 2013). Selain itu, metode pemberian tugas juga dapat memupuk rasa percaya diri sendiri, dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari, mengolah menginformasikan dan dan mengkomunikasikan sendiri, dapat mendorong belajar, sehingga tidak cepat bosan, dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa, dapat mengembangkan    kreativitas siswa, dan dapat mengembangkan pola berfikir dan ketrampilan anak (Kusumah, 2012).
Dari berbagai kelebihan-kelebihan tersebut tentunya metode pemberian tugas juga tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan sebagai berikut: seringkali tugas di rumah itu dikerjakan oleh orang lain, sehingga anak tidak paham tentang pekerjaan itu, berarti tujuan pengajaran tidak tercapai, sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak dalam kemampuan dan minat belajar, seringkali anak-anak tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup hanya menyalin pekerjaan temannya, apabila tugas itu terlalu banyak, akan mengganggu keseimbangan mental anak (Yulianto, 2013).

2.1.4.                              Hasil Belajar

Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri. Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh peserta didik setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh pendidik setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan (Sanjaya, 2012).

2.2.            Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan penelusuran literatur yang dilakukan penulis sebelumnya, maka dapat ditarik suatu hipotesis bahwa diduga metode pemberian tugas setiap akhir pembelajaran pada mata kuliah Produksi Hijauan Makanan Ternak di Politeknik Negeri Lampung dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
  
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.      Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Politeknik Negeri. Waktu Penelitian pada semester II Tahun 2013 dimulai tanggal 10 Juni sampai dengan 1 Juli 2013.

3.2.      Subyek Penelitian

Sebagai subjek penelitian adalah mahasiswa semester II Program Studi Produksi Ternak Politeknik Negeri Lampung dengan jumlah mahasiswa 40 orang.

3.3.      Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (Classroom Action Research) merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis keadaan, kemudian mencobakan secara sistematik sebagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai permasalahan di kelas (Persada, 2012).

3.4.      Prosedur Penelitian

Penelitian ini  dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus terdiri dari tahap-tahap yaitu : 1) Kegiatan Perencanaan (planning), 2) Pelaksanaan tindakan (action), 3) Pengamatan (observation) dan 4) Refleksi (reflection). Pelaksanaan tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dimana 1 kali pertemuan 2 x 50 menit.
Siklus I
1.                              Perencanaan (planning)
Jadwal penelitian siklus I ditetapkan sebagai berikut : pertemuan pertama tanggal 10 Juni 2013 dan peretemuan kedua tanggal 17 Juni 2013.
Evaluasi (test hasil belajar) siklus I dilaksanakan pada 15 menit terakhir pertemuan kedua. Untuk melaksanakan penelitian ini dipersiapkan perangkat pembelajaran beserta perangkat pendukung seperti : Lembaran Observasi Mahasiswa, SAP, Lembar Tugas Mahasiswa, serta kisi-kisi beserta soal kuis akhir siklus I dan II.

2.                  Pelaksanaan Tindakan (action)
Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dilakukan dalam dua kali pertemuan. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan jadwal mata kuliah  Produksi Hijauan Makanan Ternak. Materi yang disajikan diurutkan sebagai berikut:
a)         Pendahuluan
        Penyampaian tujuan dan materi pembelajaran.
b)         Kegiatan inti
1.      Penjelasan dari dosen dengan metode ceramah
2.      Diskusi atau tanya jawab
3.      Pemberian tugas
c)         Penutup
        Dosen memberikan kesimpulan materi yang disampaikan, dan pada pertemuan kedua pada siklus 1 diadakan test evaluasi tertulis selama 15 menit.

3.                  Pengamatan (observasi)
Pemantauan hasil observasi dilakukan oleh observer yang dalam hal ini adalah peneliti sendiri. Observasi dilakukan dengan dua cara yaitu dengan lembar observasi keaktifan mahasiswa dan lembar kerja mahasiswa. Lembar observasi keaktifan mahasiswa diisi oleh dosen sendiri selama proses penyampaian materi pada dua pertemuan pertama. Lembar kerja mahasiswa digunakan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran berupa kuis pada tatap muka kedua.
        Masalah yang muncul dalam proses pembelajaran yang tidak tercantum dalam lembaran observasi dicatat pada lembaran catatan lapangan.
         Evaluasi merupakan tahap penskoran berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan test yang diberikan selama kegiatan.

4.                  Refleksi (Reflection)
Pada tahap ini dosen melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan pada siklus pertama yang digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus berkutnya. Jika hasil yang diharapkan belum tercapai maka dilakukan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus kedua dan seterusnya.

Siklus II
Rencana tindakan siklus II dimaksudkan sebagai hasil refleksi dan perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Dengan siklus kedua ini maka akan diperoleh gambaran secara keseluruhan dan sekaligus mengetahui jawaban permasalahan atau pertanyaan yang diajukan. Dengan kata lain disini akan diperoleh gambaran apakah hasil penelitian ini sesuai atau tidak dengan tujuan yang dirumuskan.

3.5.                                                Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1.      Observasi
Dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi keaktifan mahasiswa yang difokuskan pada pengamatan keaktifan mahasiswa selama proses pembelajaran.
2.      Kuis
Kuis yang akan digunakan berupa kuis individu yang berfungsi untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa setelah mempelajari materi Produsksi Hiajauan Makanan Ternak dengan pendukung model pembelajaran yaitu dengan pemberian tugas di setiap akhir pembelajaran.


3.      Dokumentasi
Dokumentasi diperoleh dari lembar observasi keaktifan mahasiswa, kumpulan tugas mahasiswa dan foto-foto selama proses pembelajaran jika diperlukan.

3.6.            Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian terdiri dari:
1.      Peneliti
Peneliti merupakan instrumen karena peneliti sekaligus sebagai perencana pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan pelapor penelitiannya.
2.      Lembar observasi keaktifan mahasiswa
Lembar observasi keaktifan mahasiswa digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran dengan metode pemberian tugas setiap akhir pertemuan.
3.      Kuis
Kuis ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman mahasiswa mengenai Produksi Hijaun Makanan Ternak dengan penunjang metode pembelajaran yaitu dengan pemberian tugas pada setiap akhir pertemuan.
4.      Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah silabus, satuan acara perkuliahan (SAP), daftar nilai mahasiswa, lembar observasi dan foto-foto selama proses kegiatan pembelajaran.
  1. Laporan Tugas Mahasiswa
Laporan tugas mahasiswa setiap akhir pembelajaran dinilai oleh dosen berdasarkan kelengkapan isi laporannya.





3.7.            Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif berdasarkan hasil kuis pada akhir siklus dan laporan tugas mahasiswa, sedangkan analisis kualitatif berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa melalui lembar observasi mahasiswa atau hal-hal lain yang berhubungan selama penelitian berlangsung.

1.      Data Observasi Keaktifan Mahasiswa
Setiap mahasiswa diamati keaktifannya dalam setiap pertemuan dengan memberi tanda “√“ pada lembar observasi jika aktivitas yang dilakukan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Setelah selesai observasi, jumlah keaktifan mahasiswa dinyatakan dalam persen dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
PA            : persentase keaktifan mahasiswa
Na            : banyaknya aktivitas yang dilakukan mahasiswa
N                          : banyaknya aktivitas yang diamati
Mahasiswa dikategorikan aktif pada setiap siklus apabila rata-rata persentase aktivitasnya mencapai 65% atau lebih. Selanjutnya, untuk menentukan persentase aktivitas mahasiswa secara keseluruhan digunakan rumus:
Keterangan:
PS             = persentase keaktifan mahasiswa keseluruhan
∑ As         = jumlah mahasiswa yang aktif
N              = banyaknya mahasiswa yang hadir

2.                Data Hasil Belajar

   Untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa setelah diberikan tugas  pada setiap akhir proses pembelajaran, diambil dari persentase ketuntasan belajar mahasiswa setelah diadakan kuis pada akhir siklus. Mahasiswa dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai 60,0 atau lebih. Untuk menentukan persentase ketuntasan mahasiswa digunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan :
PT             = persentase mahasiswa tuntas belajar
At          = banyaknya mahasiswa yang tuntas belajar
N              = banyaknya mahasiswa yang hadir
Selanjutnya, untuk menentukan nilai rata-rata kelas digunakan rumus:
Keterangan:
X              = nilai rata-rata kelas
∑Ns          = jumlah nilai tes seluruh mahasiswa
N              = banyaknya mahasiswa yang hadir

3.                  Laporan Tugas Mahasiswa

Untuk mengetahui hasil laporan tugas yang diberikan pada setiap akhir proses pembelajaran, diambil dari persentase kelengkapan laporan tugas mahasiswa. Laporan tugas mahasiswa dikatakan lengkap jika mahasiswa melengkapi laporan tugas lebih dari 80 persen indikator. Untuk menentukan persentase kelengkapan tugas mahasiswa digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
PT             = persentase mahasiswa lengkap tugas
At          = banyaknya mahasiswa yang tugasnya lengkap
N              = banyaknya mahasiswa yang hadir
Selanjutnya, untuk menentukan nilai rata-rata kelas digunakan rumus:
Keterangan:
X              = nilai rata-rata kelas
∑Ns          = jumlah nilai laporan seluruh mahasiswa
N              = banyaknya mahasiswa yang hadir
 

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Faisal. 2013. Pengertian belajar dan Pengertian Pembelajaran. http://ichaledutech.blogspot.com/2013/03/pengertian-belajar-pengertian.html.

Hariyanto. 2011. Macam-macam Metode Pembelajaran. http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/.

Kusumah, W. 2012. Metode Pemberian Tugas. http://wijayalabs.wordpress.com/2012/02/28/metode-pemberian-tugas/.


Persada, A. 2012. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan Bantuan Alat Peraga diserta Lembaran Kerja dalam Mata Pelajaran Agribisnis Ternak Unggas Kelas X SMK Negeri 2 Solok Selatan. http://ariespersada.blogspot.com/2012/09/penelitian-tindakan-kelas-ptk-yang.html.

Pratama, I. 2013. Pengaruh Pemberian Tugas Setiap Alkhir Pertemuan terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V pada SD Inpres Buttatianang 1 Makasar. http://ichaltecnik.blogspot.com/2013/01/contoh-skripsi-pengaruh-pemberian-tugas.html.

Sanjaya. 2012. Pengertian Hasil Belajar. http://ppg-pgsd.blogspot.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html.

Yasin, S. 2012. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Pengertian, komponen, Kakekat, dan Faktor. http://www.sarjanaku.com/2012/09/pelaksanaan-proses-belajar-mengajar.html.

Yulianto, T. 2013. Metode Pemberian Tugas (Resitasi), Penerapan I Metode Pembelajaran. http://totoyulianto.wordpress.com/2013/03/02/metode-pemberian-tugas-resitasi-penerapan-i-metode-pembelajaran/.